Coming Soon
20 June 2025

Berdampak Besar Kepada Petani, EWINDO Perbanyak Learning Farm

Berdampak Besar Kepada Petani, EWINDO Perbanyak Learning Farm

Jakarta, 19 Juni 2025 - Terobosan produsen benih sayuran hibrida Cap Panah Merah PT East West Seed Indonesia (EWINDO) untuk mendorong kesuksesan petani Indonesia dalam budidaya sayuran melalui learning farm atau sekolah lapangan petani terbukti sukses dan memberikan hasil signifikan. Hal ini membuat EWINDO terus memperbanyak fasilitas layanan ini di berbagai sentra pertanian agar menjadi pusat pembelajaran yang efektif untuk petani.

Jumadi (60), petani senior dari Jawa Tengah, menyampaikan bahwa selama puluhan tahun menjadi petani, ia terus mencari ilmu lewat berbagai komunitas dan eksperimen pribadi. Namun, kehadiran Learning Farm mempercepat proses pembelajaran itu secara nyata. “Learning Farm itu menyediakan praktisi sehingga petani-petani yang menghadapi kendala dapat langsung bertanya dan menemukan solusi. Yang dibutuhkan petani sebenarnya itu,” kata Jumadi.

Laki-laki yang banting stir dari karyawan sebuah perusahaan swasta menjadi petani itu menekankan pentingnya pendekatan learning by doing yang diterapkan Learning Farm. Petani tidak hanya mendengar teori, tetapi melihat langsung perbandingan hasil—antara metode lama dan metode baru berbasis teknologi dan ilmu.

Hal yang sama disampaikan Medison (58), petani cabai di Sumatera Utara yang menyadari pentingnya untuk terus memperdalam pengetahuan, terutama mengenai pengendalian penyakit tanaman. Baginya, Learning Farm bukan hanya tempat pelatihan, tapi juga sumber inspirasi dan pembanding. Selain itu, Medison juga mengapresiasi transfer teknologi yang terjadi di Learning Farm, seperti penggunaan varietas baru dan efisiensi biaya produksi.

“Awalnya, tanaman di lahan saya dan di Learning Farm saya lihat kok hasilnya beda. Setelah ikut beberapa kali pelatihan, saya terapkan ilmunya, hasilnya tanaman saya jadi jauh lebih baik. Ekonomi kami pun lebih meningkat,” kata Medison.

Sementara itu, Chairani (50), petani dari Kalimantan Selatan, menyoroti pentingnya keberadaan Learning Farm sebagai pusat edukasi berbasis praktik dan mampu mengubah keraguan menjadi keyakinan. Petani yang semula takut gagal, kini berani mencoba varietas dan teknik baru karena telah melihat bukti nyata.

Lebih dari itu, Chairani juga menyampaikan bahwa melalui Learning Farm, petani di Kalimantan Selatan bisa mengatasi kendala khas wilayah mereka—seperti pH tanah yang sangat rendah.

“Petani itu sering seenaknya sendiri. Tapi begitu melihat penjelasan di Learning Farm, mereka jadi lebih tertata. Penjelasannya mudah dipahami dan bisa langsung diaplikasikan. Dengan perlakuan seperti di Learning Farm, pH tanah kami bisa naik dari 3 ke 6. Dampaknya sangat luar biasa,” katanya.

Learning Farm telah berdampak langsung pada peningkatan produksi, efisiensi biaya, dan pemahaman teknologi baru. Dari sekadar bertani berdasarkan insting dan kebiasaan turun-temurun, kini petani bergerak ke arah pertanian berbasis ilmu dan data. Para petani juga merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menularkan ilmu ke rekan-rekan petani lainnya. Hasil akhirnya bukan hanya tanaman yang subur, tetapi juga petani yang lebih percaya diri, lebih mandiri, dan lebih siap menghadapi tantangan zaman.

Managing Director EWINDO, Glenn Pardede mengatakan pembangunan learning farm atau sekolah lapang ini merupakan perwujudan komitmen perusahaan untuk secara berkelanjutan mendukung kesuksesan petani dalam budidaya sayuran. Selain sebagai tempat transfer pengetahun dan alih teknologi bagi petani, kegiatan ini sekaligus menjadi wadah pembinaan masyarakat, dewasa dan anak-anak, untuk lebih mencintai sayuran dan dunia pertanian.

Sejak pertama kali diluncurkan tahun 2022 EWINDO kini telah membangun 8 Learning Farm di berbagai daerah di Indonesia, di antaranya di Batubara, Lampung Timur, Karawang, Magelang, Malang, Banyuwangi, Hulu Sungai Selatan, dan Gowa yang masing-masing memiliki luas lahan rata-rata 1 hektar. Tak berhenti hanya di daerah-daerah tersebut, EWINDO juga berencana untuk terus menambahnya hingga mencapai 20 Learning Farm di berbagai daerah untuk memberikan edukasi kepada petani cara bercocok tanam yang baik agar hasilnya bisa optimal.

Tidak hanya alih teknologi, EWINDO juga mempermudah akses petani terhadap benih-benih unggul berkualitas tinggi. Sejak beroperasi 35 tahun lalu di Indonesia, EWINDO telah mengenalkan hampir 300 benih sayuran unggul yang telah membantu petani Indonesia untuk mencapai panen makmur. Perusahaan secara berkelanjutan mengembangkan dan fokus pada benih berkualitas tinggi: produktif, usia panen singkat, tahan penyakit, dan sesuai preferensi pasar serta memastikan ketersediaan benih sepanjang musim tanam, dengan jaringan distribusi nasional.

“EWINDO sebagai perusahaan yang berbasis teknologi modern di bidang pertanian percaya melalui pembangunan Learning Farm dan kerja sama dengan semua pemangku kepentingan dapat membantu Pemerintah mencapai swasemba produk hortikultura sekaligus mewujudkan komitmen perusahaan menjadi sahabat petani yang paling baik,” tutup Glenn.