Banjir bandang “Galodo” yang menerjang beberapa wilayah di Sumatera Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024 lalu meluluhlantakkan beberapa kabupaten di provinsi tersebut. Di antara yang terdampak adalah Kabupaten Agam, Tanah Datar dan juga Padang Panjang.
Tidak hanya rumah tinggal, jalan-jalan penghubung wilayah maupun infrastruktur publik yang rusak oleh Galodo, namun juga lahan pertanian di kawasan-kawasan tersebut. Menyadari urgensi dari situasi ini, PT East-West Seed Indonesia (EWINDO) bergerak untuk menyalurkan bantuan yang dibutuhkan guna membantu para petani melalui periode tanggap darurat.
"Kami sangat prihatin dengan kondisi para petani yang terdampak 'Galodo' di Sumatera Barat ini. Berdasarkan data yang kami kumpulkan di lapangan, diperkirakan sekitar 500Ha lahan produktif rusak akibat bencana ini. Hal tersebut mengakibatkan kerugian besar bagi para petani yang menggantungkan hidupnya pada hasil pertanian. Semoga bantuan yang kami himpun ini dapat membantu sahabat-sahabat kami petani di Sumbar melewati hari demi hari dalam masa tanggap darurat. Kami juga ingin mengajak berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat umum, untuk bergotong royong membantu para korban dan bekerja sama meringankan beban mereka," ujar Managing Director EWINDO, Glenn Pardede.
Sebagai sahabat petani yang paling baik, program EWINDO Peduli ini tidak hanya di saat fase tanggap darurat berupa bantuan kebutuhan pokok yang berorientasi jangka pendek saja. Lebih lanjut, EWINDO juga berkomitmen membantu membangun ketahanan jangka panjang bagi komunitas petani di wilayah terdampak, antara lain melalui bantuan benih ”Cap Panah Merah”, sarana produksi pertanian (saprodi) maupun program-program pembinaan dan pendampingan agar petani dapat segera melanjutkan kembali kegiatan pertanian mereka dengan semangat yang baru.
Oleh karena itu, dalam momen penyerahan bantuan ini, tim EWINDO juga sekaligus mendengarkan aspirasi dan kebutuhan para petani secara langsung di lokasi. Hal ini guna memastikan agar program bantuan jangka panjang yang dirancang nantinya bisa secara tepat mendukung upaya pemulihan yang lebih berkesinambungan.