Dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan yang semakin kompleks, program urban farming muncul sebagai solusi inovatif yang dapat diterapkan di lingkungan perkotaan. Urban farming, atau pertanian kota, memungkinkan masyarakat untuk memanfaatkan ruang-ruang terbatas di kota seperti atap bangunan, pekarangan rumah, dan lahan kosong untuk bercocok tanam. Dengan teknologi modern dan teknik pertanian yang efisien, urban farming dapat menghasilkan berbagai jenis sayuran, buah-buahan, dan tanaman pangan lainnya yang segar dan bergizi. Program ini tidak hanya meningkatkan akses masyarakat perkotaan terhadap bahan pangan berkualitas, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah yang rentan terhadap gangguan distribusi.
Yogyakarta sebagai kota yang terkenal dengan budaya dan keguyuban masyarakatnya telah menggerakkan program urban farming dalam beberapa tahun belakangan ini. PT East-West Seed Indonesia (EWINDO), sebagai produsen benih hortikultura dengan merek “Cap Panah Merah”, sebagai pelopor dan penggerak urban farming di banyak kota besar Indonesia di tahun 2023 menggaet Dinas Pertanian Kota Yogyakarta untuk menggalakkan penanaman Jagung Pulut di pekarangan.
Pemilihan tanaman jagung pulut atau, yang disebut juga jagung ketan, sebagai tanaman alternatif pangan membuktikan bahwa sekalipun produk EWINDO didominasi dengan buah dan sayuran, namun tetap memperhatikan asupan seimbang makanan terutama karbohidrat. Jagung pulut sebagai alternatif pangan memiliki keunikan karakteristik seperti teksturnya yang lebih pulen dibandingkan jagung manis, sehingga mirip ketan ketika dimakan. Manfaatnya bagi kesehatan juga sangat baik, terutama untuk menjaga kadar gula. Oleh karena itu, jagung pulut sangat menarik dan menguntungkan bila dibudidayakan di pekarangan. Di tahun ini dengan tema Healthy Garden, Healthy food, Dinas Pertanian Kota Yogyakarta dan EWINDO mengundang KWT seluruh Kecamatan di Kota Yogyakarta dalam Lomba Menanam Jagung Pulut dalam Pot. EWINDO sangat mengapresiasi semangat para KWT di berbagai kecamatan yang mengikuti lomba ini dan memberikan dukungan penuh dari segi pemilihan varietas dan juga pendampingan. Diawali pada bulan April 2024 dan mengikuti masa tanam jagung selama 2 bulan lamanya, di tanggal 14 Juni bertempat di lokasi Balai Kota Yogyakarta telah diputuskan 3 pemenang utama dan 3 pemenang harapan.
Berhasilnya Lomba Menanam Jagung Pulut di Pekarangan membuktikan bahwa konsep urban farming sebagai alternatif penyedia pangan keluarga sangatlah memungkinkan. Program urban farming yang didukung oleh pemilihan benih yang tepat, budidaya yang benar dan semangat para peserta mampu menghasilkan produk pertanian yang berkualitas tinggi, biaya yang murah dan tentunya aksesnya yang lebih mudah. Diharapkan keberlanjutan dari program urban farming sebagai penyedia alternatif pangan tidak selesai pada lomba ini saja namun para peserta mampu mengembangkan dan mencoba tanaman lainnya seperti labu madu, kacang hijau atau pepaya. Semoga hasil dari lomba menanam ini mampu menjadi inspirasi bagi daerah lainnya di Indonesia dan menjadi pilar-pilar pendukung ketahanan pangan bangsa.